Selasa, 24 Februari 2009

Hanifida, Sebuat Metode Pembelajaran.

Hanifida merupakan metode menghafal Al Quran. Bisa dikembangkan ke banyak materi lain. Pencetusnya lebih mengkhususkan pada hafalan Al Quran dan Asmaul Husna. Nama metode ini diberi oleh KH Mustofa Bisri (Gus Mus). Penemunya, pencetusnya, Umi Ida dan Abi Hanif. Keduanya orang Jombang.

Jika ada yang bertepuk tangan atau ada yang bertepuk sebelah tangan, masing-masing orang berhak berekspresi. Tidak ada larangan apalagi pembredelan untuk berkomentar.

Saya sangat memberi apresiasi terhadap metode ini dan ingin sekali belajar. Membaca bukunya membuat saya semakin tidak mengerti. Buku itu ternyata buku paket pelatihan. Banyak orang membeli karena penasaran karena hasil metode ini membuat anak-anak memang menjadi hafal lebih banyak dan mendapat tepuk tangan di setiap tempat saat mereka presentasi.

Saya menganggap metode hanifida sebagai keajaiban bumi, bukan keajaiban langit ala Ponari. Keajaiban yang bisa dilatihkan, ada metodenya, berdasarkan teori ilmiah, dan pencetusnya juga bukan dukun tetapi sarjana pendidikan.

Kalau munculnya hanifida ini bertepatan dengan momentum Jombang dan momentum Ponari, ya mungkin itu sebuah kebetulan saja. Jika munculnya hanifida pada saat fenomena pembunuh berantai Ryan, yang juga asal Jombang, mungkin hanifida terkena imbasnya juga.

Yang pasti, siapa pun boleh menguji keilmiahan metode ini. Bisa dipelajari, bisa pula dijadikan objek penelitian. Terbuka untuk semua. Jika mereka mampu menghafal secepat dan setepat itu, seperti di mesin pencarian google, mungkin ada kekurangan dalam hal lainnya. Saatnya para pendekar pendidikan meluangkan waktu untuk menelitinya.